Desa – Desa Ini Sukses Jadikan Selokan Tempat Budidaya Ikan

Desa – Desa Ini Sukses Jadikan Selokan Tempat Budidaya Ikan

Jual Ikan Koi Blitar Murah – Selokan pada umumnya punya aroma bau dan tampilan yang kotor. Tapi tidak dengan 5 desa yang membuat budidaya ikan di selokan ini. Got-got mereka tampak bersih dan ada yang meraih untung sampai ratusan juta.

Di selokan-selokan negara Indonesia biasanya kita akan melihat air yang tampak hitam, kotor, berbau dan tidak higienis. Tapi tidak dengan beberapa desa yang ada di Indoenesia ini. Para warganya bekerja sama membuat budidaya ikan di selokan sehingga terlihat bersih sampai raup untung ratusan juta. Di mana saja desa-desa tersebut?

1. Kampung Mrican – Yogyakarta

Dulunya saluran irigasi di Kampung Mrican, Giwingan, Umbulharjo, Yogyakarta kebanyakan dipenuhi sampah dan mengeluarkan bau tak sedap. Namun, semua ini sirna ketika para masyarakat di sana mengubah selokan mereka menjadi tempat budidaya ikan nila. Selain bisa panen hingga 8,5 kuintal, seloka ini juga menjadi objek wisata para wisatawan lokal, lo.

Baca juga : MENANAM BUNGA TERATAI DENGAN CARA YANG BENAR UNTUK KEASRIAN KOLAM IKAN

2. Desa Bendungan – Bogor

Panen hingga Rp290 juta ini dirasakan oleh masyarakat Desa Bendungan, Bogor. Sejak tahun 2016 lalu, diawali oleh seorang warga bernama Irfah Satiri yang memiliki inisiatif membersihkan selokan dari sampah dan plastik.

Ia bekerja keras dengan warga setempat menyulap menjadi bersih dan menerapkan eco-village. Prinsip yang membudidayakan lingkungan ini membuat para warga memanfaatkan selokan irigasi Ciasin dengan budidaya ikan tawar.

Selokan tersebut panjangnya 2 kilometer dengan diisi banyak jenis ikan tawar dan diberi sekat tiap 3 meter. Lewat budidaya ikan di dalam selokan, mereka bisa memanen setiap 3 bulan sekali 1 ton dari setiap 4 sekat yang ada. Total ada 40 sekat yang menghasilkan 10 ton atau 10.000 kg ikan yang per kilonya dijual seharga Rp29 ribu. Jika ditotal, hasilnya mencapai Rp290 juta setiap panen 3 bulan sekali. Selain itu, warga di sana melakukan pengelolaan lingkungan, seperti pembuatan bank sampah, biopori, dan pengolahan sampah lainnya.

3. Desa Pluneng – Klaten

Berbeda dengan Desa Pluneng di Klaten yang memanfaatkan budidaya ikan koi di selokan. Budidaya koi ini membuat sumber air yang sangat jerni dan inovasi tersebut menjadikan Kawasan tersebut destinasi wisata air.

4. Desa Klodran – Karanganyar

Pada tahun 2009, limbah-limbah rumah tanggan sering mengotori selokan air di Desa Klodran RT 04 RW 10, Kecamatan Colomadu, Karanganyar. Hal itu membuat warga sekitar tidak nyaman dan bergerak untuk membersihkan serta memberikan inovasi.

Inovasi tersebut dengan membuat ternak ikan nila di selokan tersebut. Awalnya lahan untuk ternak ikan tersebut hanya memiliki panjang 600 meter x 1 meter, namun semakin dikembangkan kini panjangnya sudah mencapai 200 meter x 2 meter. Ikan yang dipilih adalah ikan nila karena dirasa cocok dengan kondisi air di sana. Warna merah pad aikan nila pun membuat selokan air menjadi tampak cantik.

5. Desa Jajag – Banyuwangi

Lokasi yang kini bernama Kampung Ikan ini tadinya kumuh dan kotor. Namun, selokan di Desa Jajag, Banyuwangi sekarang menjadi tempat budidaya ikan. Ikan yang dibudidayakan antara lain, ikan koi, ikan tombro, nila merah, dan nila hitam.

Untuk Anda yang masih bingung mencari Ikan Koi Blitar yang murah dan berkualitas, silahkan hubungi kami disini !

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.